Senin, 06 Agustus 2012

Ada Apa Dengan Imsak?

Kata "Imsak" mungkin familiar banget buat kita pas lagi bulan ramadhan gini. Di TV, radio, mesjid bahkan timeline twitter pasti kata ini rame bermunculan kira-kira 10 menit menjelang waktu subuh. Contoh nih ya, mesjid deket rumah gw pas jam 4.15 pasti udah teriak-teriak, "Bapak-bapak, ibu-ibu, waktu imsak 5 menit lagi", atau sebuah akun anonim di twitter nulis "Ayo taruit 5 menit lagi masuk waktu imsak nih. Cepetan makan sahurnya ya". Gak tanggung-tanggung ada juga yang namanya jadwal imaskiyyah, walaupun pas gue liat isinya itu jadwal waktu solat. Sedangkan waktu imsaknya cuma satu kolom.

Apa Itu Imsak?

Imsak ini bahasa arab sob. yang punya arti menahan. sedangkan secara istilah maksudnya adalah waktu buat orang yang mau puasa untuk bersiap-siap memulai puasanya, yang berarti juga waktu selesainya makan sahur. Imsak sendiri diplottin kira-kira 10 menit menjelang azan subuh.

Nah ditulisan ini gue mau ngefloorin sob, apa bener puasa itu dimulai pas waktu imsak? karena banyak dari kita berkeyakinan pas imsak kita udah ga boleh lagi makan dan minum.

Dari hasil cari tau gue tentang apa itu imsak, ternyata imsak itu ibaratnya warning buat orang yang lagi makan sahur supaya dia berhenti makan dan siap-siap puasa. Sedangkan puasa sendiri itu mulainya terhitung pas azan subuh. Trus kenapa pas imsak kita udah harus berhenti makan sama minum? kenapa gak pas azan subuh aja? kan puasa dimulai pas azan subuh.
Alasan adanya waktu imsak tuh gini sobat
1. Adanya kekhawatiran kalo kita makan sahur terlalu mepet waktu subuh nanti masih ada sisa makanan yang masih nempel di mulut trus pas udah subuh ketelen deh.
2. Adanya kekhawatiran kalo penetapan waktu azan subuh itu gak tepat. Jadi misalnya di jadwal sholat ditulis azan subuh jam 04.30 tapi subuh yang hakiki jam 04.29. Nah klo kita masih makan sampe jam 04.29 kan berarti puasa kita batal.
3. Ngasih space waktu buat perut biar gak "megap-megap" pas sholat subuh akibat makan sahur
kurang lebih gitulah. Jadi karena kekhawatiran-kekhawatiran diatas dibuatlah penetapan imsak.

 Petunjuk Nabi Mengenai Makan Sahur

Teringat sabda Nabi shallallahua'alaihi wa sallam bahwa "Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk rasulullah". Ayo kita liat bagaimana pengamalan nabi dalam makan sahur. Apakah ada penetapan waktu imsak ini?

Mengenai waktu mulainya puasa Allah Subhaanallahu Wa Ta'alaa telah mengatur dalam, firmanNya yang artinya “Makan dan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam yaitu fajar.” (QS. Al Baqarah : 187).
 Nah apa sih "benang putih dari benang hitam yaitu fajar" ini? Tentu sebaik-baik penafsir kalam ilahi adalah rasulullah. Mengenai waktu puasa berikut ini adalah petunjuk dari beliau:
“Sesungguhnya Bilal mengumandangkan adzan di waktu malam maka makan dan minumlah kamu hingga mendengar adzan Ibnu Ummi Maktum karena ia (Ibnu Ummi Maktum) tidak mengumandangkan adzan sampai terbit fajar.” (HR. Bukhari 1799 dan Muslim 1092)
Dari hadits diatas dapat kita ketauhi ternyata Nabi memerintahkan kita berhenti makan sahur saat mendengar azan subuh. Maka penetapan imsak ini adalah sebuah kekeliruan
Trus bagaimana dong dengan argumentasi penetapan makan sahur? Oke, bismillah gw akan coba meluruskan.

Pada dasarnya penetapan waktu imsak ini timbul karena adanya syak (keraguan). Nah sebenernya syak dalam penerapan ibadah ini bisa kita abaikan sob. Menurut kaidah fiqih yang terkenal bahwasanya "Sesuatu yang meragukan (syak) tidak bisa mengalahkan yang meyakinkan (Al-yaqin)." Kalo masih belum paham juga oke deh gw lurusin argumen penetapan imsak satu persatu.

1. Mengenai kekhawatiran akan adanya sisa makanan yang tertelan setelah masuknya waktu fajar (subuh) maka keraguan ini harus dihilangkan dengan cara membersihkan mulut, bukan dengan menetapkan waktu imsak. Kalaupun ternyata ada yang masih tertelan rasulullah memberikan keringanan, “Jika salah seorang diantara kamu mendengar adzan sedangkan ia masih memegang piring (makan) maka janganlah ia meletakkannya sehingga ia menyelesaikan hajatnya (makannya).” (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, Hakim dan dishahihkan olehnya dan oleh Adz Dzahabi)
Lihatlah rasulullah saja memberikan keringanan bagi orang yang makanannya belum habis untuk menghabiskan makanannya meski azan subuh telah berkumandang. apalagi "cuma" sisa makanan.

2.  Mengenai kekhawatiran salahnya waktu subuh ini pun terbantah dengan hadits berikut,
Dari Ibnu Umar ia berkata: “‘Alqamah bin Alatsah pernah bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam kemudian datanglah Bilal untuk mengumandangkan adzan. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Tunggu sebentar wahai Bilal! ‘Alqamah sedang makan sahur.” (Dikeluarkan oleh At Thayalisi nomor 885 dan At Thabrani dalam Al Kabir sebagaimana dalam Al Majma’ 3/153)
Disini kita ketahui bahwa rasullullah pernah menyuruh bilal menunda azan subuh karena ada sahabat yang masih makan sahur. Apalagi "cuma" melenceng waktu subuh beberapa menit. Perlu diketahui jadwal sholat yang dikeluarkan Depag itu sudah ada waktu toleransinya loh. Jadi sebenarnya gak bakal mungkin meleset jauh.

3. Mengenai pemberian space waktu agar ada jeda antara sahur dan solat subuh sebenarnya bisa dilakukan tanpa menetapkan waktu imsak. Di lingkungan kita banyak yang mengabaikan sunnah memperpanjang jarak antara azan dan iqomah. Menurut sunnah nabi jarak antara azan dan iqomah itu bisa antara 15-30 menit sob. Nah kalo kita kembali pada sunnah tersebut, waktu segitu cukuplah buat nasi turun ke perut sehingga pas solat subuh kita nyaman.

Dampak Buruk Imsak

Imsak ini kalo gw pikir ada dampak buruknya loh sob nih:
1. Hilangnya sunnah mengakhirkan makan sahur. Akhir disini kalo bisa bener-bener akhir sob.
2. Banyak orang salah kaprah mengenai waktu mulainya puasa.
3. Banyak orang ngantuk pas kerja gara-gara bangun kepagian takut keburu imsak.

Sedangkan menurut Syaikh Utsaimin (ulama besar Saudi Arabia) dampak buruk dari imsak adalah sebagai berikut:
Imsak yang dibuat oleh sebagian orang merupakan tambahan atas apa yang diajarkan Allah ‘Azza wa Jalla. Maka hal itu termasuk perkara yang batil dan termasuk tanaththu’ (berlebih-lebihan) dalam beragama.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Telah binasa orang dahulu yang berlebih-lebihan, telah binasa orang dahulu yang berlebih-lebihan, telah binasa orang dahulu yang berlebih-lebihan.” (HR. Muslim, Kitabul Ilmi 2670).

Demikian, semoga menambah ilmu baru ya :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar